Arsip

VAKSIN HPV, PENDATANG BARU VAKSIN WAJIB

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 19 April 2022, menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan pernyataan yang menggembirakan tentang vaksin.  Pernyataan tersebut adalah,  vaksin Human Papilloma Virus (HPV) yang fungsinya untuk mencegah kanker serviks akan menjadi vaksin yang wajib.  Dengan konsekuensi vaksin tersebut tidak berbayar.  Kontan hal ini memicu berbagai komentar, namun mayoritas adalah komentar yang positif.  Kebanyakan mengira bahwa vaksin HPV tersebut layaknya vaksin covid sehingga siapa saja dan dimana saja wajib menerimanya dengan cuma-cuma. Namun kenyataannya tidak sepenuhnya demikian.

Gardasil, contoh vaksin quadrivalen

Mengapa vaksin HPV?

Boleh dikatakan penemuan vaksin HPV ini menjadi titik terang dari penanganan kanker serviks.  Seperti diketahui kanker serviks adalah keganasan dengan angka kesakitan dan kematian tertinggi yang diderita oleh kaum wanita.  Kanker ini menyerang mulut rahim, yaitu satu areal sempit yang merupakan ujung dari leher rahim.  Beberapa faktor yang ditengarai bisa memperbesar peluang seseorang terkena kanker serviks  adalah multiparitas (banyak melahirkan) yang dikaitkan dengan usia muda saat hubungan seksual pertama dan banyaknya pasangan seksual, merokok, dan penyakit menular seksual terutama virus herpes dan HIV. 

Penelitian di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa virus HPV terdeteksi pada 99,7% kasus kanker serviks.  Sehingga virus ini sangat memegang peranan dalam perjalanan penyakit kanker serviks.  Selain itu HPV juga ditemukan pada kanker vagina, penis, anus, dan mulut.  Khitan pada pria menurunkan risiko infeksi HPV pada penis, demikian juga menurunkan kejadian kanker serviks pada pasangannya.

Ada banyak sekali tipe HPV, dan tidak semuanya menyebabkan kanker.  Sehingga dibuatlah klasifikasi dari sekian banyak tipe itu  dilihat dari besarnya risiko menjadi penyebab kanker menjadi 3 kriteria, yaitu risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah.  Ada 2 jenis vaksin HPV yang beredar di Indonesia , yaitu bivalen (mencegah 2 tipe virus :  16 dan 18) dan quadrivalen (mencegah 4 tipe virus : 6,11, 16, 18).  Di Amerika Serikat sudah ada vaksin HPV yang mencegah infeksi 9 tipe virus.

Kapan Mulai Pemberian Vaksin?

 Ada dua golongan penerima vaksin HPV yakni wanita yang belum menikah (belum pernah berhubungan seksual) dan yang sudah menikah (sudah berhubungan seksual).  Untuk golongan yang belum menikah, vaksinasi HPV bisa dilakukan kapan saja.  Dianjurkan sedini mungkin yaitu mulai usia 10 tahun.  Untuk anak sekolah, diberikan pada siswi kelas 4 dan 5 atau 5 dan 6 dengan selang waktu 6 bulan.  Nah, vaksinasi inilah yang menjadi vaksin wajib dan tidak berbayar.

Sedangkan untuk yang sudah menikah diperlukan penapisan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa sedang tidak mengalami infeksi HPV.  Penapisan tersebut berupa pemeriksaan Pap Smir.   Setelah didapatkan hasil normal pada Pap Smir makan bisa langsung diberikan vaksin HPV tersebut.  Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1-3 bulan dan 6 bulan.

Vaksin HPV ini kontra indikasi  untuk ibu hamil  namun bisa diberikan untuk ibu menyusui.  Bila ternyata seorang wanita hamil padahal dosis vaksin belum lengkap, maka sisa dosis yang belum lengkap bisa diberikan setelah bersalin.  Sebaliknya, bila sudah lengkap menerima 3 dosis vaksin HPV, tidak ada batasan waktu minimal untuk hamil.  

Seorang wanita yang sudah menerima vaksinasi HPV sebanyak 3 kali tetap dianjurkan untuk Pap Smir dengan selang waktu yang lebih jarang (3 tahun sekali) untuk skrining kemungkinan infeksi dengan HPV tipe lain.         Vaksinasi bisa dilaksanakan di rumah sakit, puskesmas, atau dokter praktik swasta.

Laki-laki perlu vaksin juga?

Ini pertanyaan menarik.  Yup, laki-laki juga dianjurkan vaksinasi HPV, meskipun saat ini fokus perhatian masih di pihak wanita.  Untuk laki-laki,  pastikan vaksinasi  HPV dengan jenis quadrivalen karena bisa mencegah infeksi dengan HPV tipe 3 dan 11 yang menyebabkan penyakit kutil kelamin (Condyloma accuminata)  [nin]

Stop !!! Jangan Masukkan Apa pun ke Dalamnya

Alih-alih keputihan hilang, yang ada malahan kemerahan dan kesakitan. 

Lho, bagaimana bisa?

Jadi siang itu masuklah seorang ibu berusia 30 an ke ruang praktek.  Wajahnya menyiratkan rasa nyeri.  Lantas mengalirlah cerita dari mulutnya.  Ini bermula dari sebuah penawaran tentang sebuah benda yang bisa menghilangkan keputihan.  Bahkan tak hanya itu, benda tersebut dinyatakan bisa mengencangkan serta merapatkan mrs.V (bukan miss V ya, karena ibu ini sudah mempunyai beberapa orang anak).  Dan yang menurut saya unik adalah cara pemakaiannya.  Begini, benda tersebut dipegang dan dimasukkan ke dalam mrs.V dan diputar-putar sebanyak 7 kali putaran.  Setiap malam.  Maka keesokan harinya yang terjadi adalah – menurut si pasien saya ini – dari dalam mrs. V keluarlah kotoran-kotoran yang berwarna putih, bentuknya tidak jelas, seperti sepihan-serpihan kecil begitu.  Demi melihat seperti itu, makin yakinlah si ibu bahwa penggunaan alat tersebut berfungsi membersihkan vagina.  Ditambah lagi, cairan yang biasanya membasahi organ kewanitaannya tersebut mendadak lenyap.  Terasa kesat dong, begitulah logikanya.  Begitu berlangsung berbulan-bulan lamanya.  Dan alat menyerupai batu kristal lonjong berwana hijau tosca keabuan tersebut makin lama makin tipis.

Apakah batu kristal hanya untuk  yang sudah menikah? Ternyata tidak.  Untuk gadis penggunaannya adalah dengan merendam batu tersebut beberapa menit dan kemudian air rendaman digunakan untuk membasuh kemaluan.  Efeknya konon sama, yaitu keluar kotoran dari miss V.

“Kalau sudah tipis nanti bisa beli lagi ke saya ya,bu”, pesan si penjual meyakinkan. Bagaimana tidak yakin lha wong penjualnya adalah petugas kesehatan yang kesehariannya berdinas di puskesmas setempat.  Maka berbekal keyakinan itulah dibelinya lagi kristal kedua meski dengan harga yang tidak bisa dibilang murah.  Beberapa lama makin tipislah kristal itu sebagaimana yang pertama.  Sampai di suatu malam, kristal tipis tersebut patah saat digunakan.  Mungkin karena saking tipisnya. Dicobanya mengambil patahan tersebut ke dalam vagina namun tidak berhasil.  Dan keesokan harinya dirasakannya bagian dalam organ intimya tersebut sangat nyeri, bahkan berdarah! Makin nyeri tatkala buang air kecil terkena aliran urine.  Sugguh menyiksa!

Sehingga sampailah beliau di hadapan saya.  Menempuh berkilometer jarak dari luar kota Jakarta. Alhamdulillah ada jalan bebas hambatan yang memperpendek jam tempuh. Dan  saat pertama kali  memeriksa, sungguh saya dibikin  terkejut demi mendapati dinding vagina yang iritasi berat, rapuh dan berdarah di beberapa tempat.  Bukan itu saja, nyerinya pun hebat sehingga ia menjerit tatkala disentuh.  Akhirnya pasien diputuskan dirawat, dikompres, diberi obat dan bertahap sisa-sisa serpihan diambil satu persatu.  Alhamdulillah pada hari ketiga, si ibu sudah dapat meninggalkan rumah sakit.

Sisa patahan kristal itu, saya simpan sampai sekarang.  Tak lupa saya mewanti-wanti agar jangan sekali-kali menggunakannya lagi.  Dan orang-orang terdekatnya yang ia ketahui memakai barang yang sama supaya dicegah melanjutkan pemakaian.

Memang kasus di atas adalah yang terberat yang pernah saya jumpai.  Sebelumnya kasusnya hanya infeksi sedang sampai ringan yang bisa diatasi dengan rawat jalan saja.

Hal yang mirip namun berbeda di bahan yang dipakai, kembali saya temui di ruang praktek.  Bahkan dalam sehari ada dua kasus, yang satu sudah menikah dan yang kedua masih gadis.  Kali ini bahan yang dimasukkan adalah butiran-butiran Manjakani (Quercus infectoria).  Tanaman ini memang dipercaya dapat mengurangi keputihan dan mengesatkan vagina.  Padahal dalam Wikipedia tidak disebutkan sama sekali fungsi tersebut.  Yang ada adalah fungsi anti infeksi, anti jamur dan anti peradangan. Reaksinya sama yaitu iritasi berat dalam vagina.  Si gadis pun – yang hanya menelan butiran-butiran sebesar merica tersebut – mengalami hal yang sama ditambah dengan nyeri pelvik.

Quercus_infectoria aka manjakani wikipedia

Manjakani (Quercus infectoria) sumber wikipedia

Kasus-kasus seperti ini tampaknya akan selalu berulang, dengan penggunaan aneka bahan.  Ada yang berbentuk batang kayu, disebut sebagai “tongkat” dan ada juga yang berupa pengasapan.

Untuk mencegahnya, perlu pengertian yang benar bagaimana sebetulnya organ intim kita itu bekerja. Sesuai dengan janji Allah yaitu menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Al Qur’an surat At Tin ayat 4) , maka kaidah tersebut berlaku juga dalam penciptaan organ reproduksi atau yang kita kenal dengan organ intim.  Allah menciptakan keseimbangan asam basa dalam saluran vagina guna mempertahankannya tetap higienis.  Kondisi higienis tercapai bila pH vagina tetap rendah atau bersifat asam sehingga bakteri dan parasit pathogen yang menyebabkan infeksi tidak bisa berkembang biak.  Bagaimana caranya? Tidak perlu memasukkan apa pun ke dalam vagina karena Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah memerintahkan mikroba di dalam vagina sebagai “pasukan pembersih”.  Mereka adalah bakteri Doderlein sp. yang menghasilkan asam laktat sehingga pH vagina menjadi rendah.  Tugas kita hanyalah menjaga kesehatan sehingga daya tahan tubuh tinggi serta menjaga kebersihan lingkungan vagina.  Jangan mengganggu “tugas” bakteri Doderlein tersebut dengan memasukkan benda asing ke dalam vagina!

Lactobacillus_sp_01

Bakteri Doderlein dalam Sebuah Sel Epitel Vagina (sumber wikipedia)

Pada kondisi tertentu, terkadang kita perlu penjagaan ekstra.  Misalnya di saat haid, dimana adanya darah yang terus menerus akan meningkatkan pH dan memudahkan tumbuhnya jamur serta bakteri jahat.   Di saat rawan tersebut diperlukan nutrisi yang berkualitas, menjaga kebersihan dengan mengganti pembalut secara teratur serta bila perlu membasuh kemaluan dengan cairan yang mengandung asam laktat.  Saat rawan yang lain adalah saat kita sedang sakit, stress fisik dan/atau psikis, malnutrisi, atau anemia.  Dalam kondisi demikian, konsumsilah suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh.

Jadi seharusnya bagaimana kondisi vagina yang sehat itu?

Ingat Allah memang menciptakan banyak kelenjar di sepanjang saluran kelamin.  Kelenjar-kelenjar  tersebut fungsinya memroduksi cairan sebagai pelumas.  Sehingga keadaan di dalam vagina memang selalu basah.  Kebasahan inilah yang muncul dalam berbagai gradasi.  Terkadang basah minimal, terkadang basah maksimal, berfluktuasi sesuai kadar hormon siklus haid.  Cairan masih dianggap normal apabila tidak sampai berlebihan, warnanya jernih atau agak putih, tidak berbau, tidak menimbulkan gatal, pedih, atau rasa panas di alat kelamin .    Yang perlu kita lakukan di saat cairan normal adalah membersihkan alat kelamin dengan air bersih, atau boleh juga dengan cairan pembersih mengadung asal laktat.  Bila tidak terpaksa tidak usah menggunakan panty liner.  Pastikan celana dalam terbuat dari bahan yang menyerap keringat.   Namun apabila merasa bahwa cairan keputihan ini adalah cairan yang abnormal, jangan ragu-ragu untuk pergi ke dokter.  [nin]

Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan, Jangan Disepelekan

Tampaknya sederhana, hanya “anyang-anyangan” tapi ternyata bisa berdampak serius. Ya, “anyang-anyangan” ini adalah istilah dalam bahasa Jawa untuk menggembarkan rasa tidak nyaman tatkala berkemih. Rasa tidak nyaman tersebut bisa berupa nyeri saat mengeluarkan air seni maupun rasa tidak tuntas saat selesai buang air kecil. Serangan berat bisa membuat terhambatnya proses Buang air Kecil (BAK) dan menjadikan yang mengalaminya sampai mengaduh aduh.

Infeksi saluran kemih bisa menyerang baik wanita maupun pria, dewasa atau anak-anak. Namun kenyataannya kaum wanitalah yang lebih sering mengalaminya. Dan dari kalangan wanita tersebut, ibu hamil menduduki peringkat teratas sebagai penderita Infeksi Saluran kemih (ISK). Apa sebab demikian? Hal ini tidak terlepas dari anatomi saluran kemih dimana saluran kemih (urethra) pada wanita lebih pendek daripada urethra laki-laki. Sehingga peluang terpapar bakteri atau jamur lebih besar pada wanita.

Saat seorang wanita hamil terjadilah beberapa perubahan terkait saluran kemih yang meningkatkan risiko terjadinya ISK. Di antara perubahan tersebut adalah :

  • Melebarnya pelvis ginjal dan ureter menyebabkan kondisi statis sehingga mudah timbul kolonisasi bakteri
  • Melemahnya otot detrusor pada kandung kemih akibat peningkatan hormon progesteron. Akibatnya, meskipun daya tampung air seni meningkat namun daya pengosongan menurun sehingga terdapat sisa air seni yang memudahkan kolonisasi bakteri.
  • Higiene pribadi rendah, bisa karena kesadaran individu maupun kondisi kehamilan yang meningkatkan kelembaban

–          Aktivitas seksual, menyebabkan mikrotrauma pada urethra sehingga terjadi invasi bakteri. Perineum sebagai area transisi dari anus menyebabkan invasi bakteri dari saluran pencernaan menuju ke saluran kemih

PENYEBAB DAN GEJALA

ISK tersering disebabkan oleh bakteri, baik dari golongan gram positif maupn gram negatif. Dari golongan gram positif, 90% nya adalah Eschericia colli. Bakteri ini aslinya berkoloni di usus. Dengan perantaraan perineum ditambah dengan kebiasaan cebok yang salah sesudah BAB, maka makin leluasalah bakteri ini menginvasi saluran kemih. Jenis bakteri lain yang ditemukan adalah Staphylococcus saprophyticus, Mycobacterium tuberculosis, Klebsiella pneumoniaae, dan Proteus mirabillis . Dua yang terakhir merupakan golongan gram negatif. Selain itu bisa ditemukan koloni jamur yang berasal dari Candida albicans. Ada bakteri yang dikenal menyebabkan Ketuban Pecah Dini dan infeksi pada bayi baru lahir yakni Streptococcus B

 

 

Sudah disebutkan di atas, bahwa gejala ISK yang umum dikenal dengan “anyang-anyangan” bisa sangat bervariasi. Dari yang tanpa gejala khas, hanya seperti nyeri panggul bawah, sampai ke air seni mengandung darah, nyeri saat berkemih, berkemih sedikit-sedikit dan tidak tuntas, sampai ke demam dibarengi dengan mual dan muntah. Hati-hatilah, karena semakin parah gejala menunjukkan bahwa infeksi sudah semakin menjalar naik menuju ke saluran ginjal.

PENATALAKSANAAN

Agar tidak semakin parah, maka mereka yang mengalami gejala tidak nyaman saat BAK dianjurkan untuk segera berobat. Demikian juga para ibu hamil yang mengalami keputihan agar melaporkan kepada dokter/bidan. Ini mengingat bahwa kuman-kuman dari keputihan sangat bisa menginvasi ke saluran kemih karena posisinya yang berdekatan. Tujuan berobat sedini mungkin agar dapat mencegah infeksi asenden, yaitu infeksi yang menjalar ke arah saluran ginjal. Bila terjadi demikian tentu pengobatan menjadi semakin mahal dan penyakit akan berkomplikasi. Perlu diketahui bahwa seeseorang yang mempunyai riwayat ISK akan berisiko terjadi infeksi ulangan. Karena itu harus ada kewaspadaan ekstra.

Sebelum memberikan obat, terlebih dahulu dokter akan meminta pemeriksaan urinalisa di laboratorium. Tujuannya adalah mengetahui derajat dan kemungkinan penyebab infeksi. Dengan demikian pengobatan akan lebih terarah. Bila ditemukan ISK yang sangat membandel, tidak kunjung sembuh atau sangat sering berulang, maka bisa dilakukan pemeriksaan kultur air seni dan test sensitivitas antibiotika. Pada pemeriksaan ini, kuman di dalam air seni akan dibiakkan dan sekaligus diuji kepekaannya dengan berbagai antibiotika.        

PENCEGAHAN

Agar terhindar dari ISK atau yang sudah pernah ISK tidak mengalami lagi penyakit yang sangat tidak nyaman tersebut, maka perhatian khusus harus diberikan kepada genitalia dan sekitarnya. Untuk para wanita dan ibu hamil khususnya, harus selalu diingat untuk cebok dari arah depan (vagina) ke belakang (anus). Jaga jangan sampai timbul kondisi lembab berkepanjangan dengan sering mengganti pakaian dalam. Pakailah bahan pakaian yang menyerap keringat dan tidak ketat. Jangan asal mengikuti arus mode, yang selain tidak sesuai dengan ketentuan berpakaian secara Islam, juga ternyata tidak sehat sama sekali. Contohnya adalah pakaian ketat (jins ketat, legging ) yang membungkus area genitalia terlalu rapat. (nin)

 

Bahan : PNPK ISK pada Kehamilan, HUGI

SELAPUT DARA BUNTU? HARUS DILUBANGI

 

Bu Aminah masygul melihat kelakuan anak gadisnya, Seruni, yang baru duduk di kelas 2 SMP. Pasalnya, anak ketiganya ini setiap bulan mengalami nyeri perut yang tidak jelas sebab musababnya. Parahnya, setiap kali serangan nyeri perut datang menghampiri, gadis 14 tahun itu sampai mogok sekolah. Seharian bergelung di ranjang sambil merintih-rintih. Dicobanya mengompres dengan sebotol air hangat tak juga menyembuhkan. Pernah dicobanya meraba dinding perut si gadis, dan ia menemukan sebuah benjolan. Tumorkah itu? Kanker? Atau jangan-jangan …….na’udzubillah….hamil? Ah, tak mungkin. Ia menepis pikiran buruk tersebut. Ia tahu pasti si Seruni belum dapat haid di usianya yang ke 14. Bu Aminah tak khawatir masalah haid yang belum datang tersebut karena seingatnya dulu ia juga baru mendapatkan haid di usia akhir SMP.

Tak tahan dengan penderitaan anak perempuan semata wayangnya itu, maka ia memantapkan diri untuk membawa Seruni ke dokter. Berdua saja. Si ayah tak dapat meninggalkan pekerjaannya dan lagipula, kalau nanti ada keputusan yang mengagetkan dari dokter sehubungan dengan penyakit anaknya, maka biarlah dirinya yang tahu terlebih dahulu. Terus terang ia masih mengkhawatirkan benjolan yang ia raba di perut anaknya itu. Setelah menunggu giliran beberapa lamanya, maka dipanggilah nama Seruni oleh perawat. Ia pun menunggu lagi semburan hawa dingin dari AC sembari berdebar menunggu hasil pemeriksaan dokter……Dan, betapa kagetnya tatkala dokter mengatakan bahwa selaput dara anaknya, si gadis Seruni, ternyata buntu. Oh Allah…penyakit apa ini dan mengapa bisa yang demikian terjadi pada anakku?

***

Nah, karena itu hati-hati bila ada adik atau kemenakan yang berusia dimana ia seharusnya sudah haid namun dirinya belum mengalami haid, dan kemudian mengeluh nyeri perut secara periodik setiap bulannya. Karena bisa jadi ia mengalami kebuntuan selaput dara seperti kasus Seruni, yang dalam istilah medisnya disebut Himen Imperforata.

Himen = selaput dara, in = tidak , perforata = berlubang. Jadi, himen imperforata adalah selaput dara yang tidak berlubang alias buntu. Apa akibatnya? Karena posisi selaput dara tersebut membatasi vagina dari dunia luar, maka apabila terjadi kebuntuan otomatis darah haid yang keluar dari rahim dan seharusnya mengalir keluar melalui vagina menjadi tertimbun. Mula-mula cairan darah tersebut mengumpul di vagina. Lama kelamaan setelah vagina tidak muat, darah haid tersebut mengumpul di rahim. Demikian berlangsung terus setiap bulannya , sampai-sampai akhirnya rahim pun membesar seperti sedang hamil. Bukan berisi janin, namun berisi cairan darah. Bahkan, setelah rahim tidak muat maka kumpulan dara akan memasuki saluran telur (Tuba Fallopii). Pada umumnya si penderita tidak menyadari bahwa selaput daranya buntu. Ia baru tersadar untuk ke dokter setelah meraba adanya benjolan di perutnya. Hal inipun terkadang bisa menimbulkan salah paham dan salah sangka dengan kehamilan .

Himen imperforata sebenarnya adalah kelainan bawaan. Normalnya, selaput dara – meski dikatakan utuh – sebenarnya sudah berlubang sebagai saluran keluar darah haid. Kejadiannya 1 dari 1000 sampai 10.000 anak perempuan . Saat sudah dipastikan bahwa tidak haidnya seorang anak gadis akibat himen imperforata makan tindakan yang dilakukan adalah “melubangi” selaput dara tersebut. Tentu saja, proses membuat lubang guna menyalurkan darah haid tersebut dikerjakan dengan pembiusan. Karena prosesnya tidak lama dan realtif sederhana pembiusan cukup dengan lokal saja. Segera setelah selaput dara tersebut berlubang, maka mengalirlah tumpukan darah yang sudah terkumpul berbulan-bulan tersebut. Warna darah sudah merah tua kehitaman dan kental karena sudah bercampur dengan timbunan lendir juga. Lubang robekan juga harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penutupan kembali secara spontan.

Diharapkan setelah operasi kecil himenotomi (melubangi selaput dara) tersebut, maka Seruni dan gadis-gadis lain yang juga menderita Himen Imperforata akan mengalami haid yang normal sebagaimana teman-temannya. (nin)

PUASA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI. BAGAIMANA SEBAIKNYA DAN APA KIATNYA?

Bulan Ramadhan menjelang. Persiapan-persiapan telah dilakukan. Broadcast penyemangat dan nasihat telah bertebaran di media sosial bahkan semenjak bulan Rajab. Namun para ibu hamil terkadang galau. Antara semangat untuk menjalankan ibadah yang harus didukung fisik prima namun sangat sarat muatan ruhiyah, dengan kekhawatiran terhadap kondisi janin dalam kandungan, atau bahkan terhadap dirinya sendiri. Kuatkah?

Berbahayakah? Bagaimana seharusnya puasa ibu hamil?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak didapatkan perbedaan yang bermakna terhadap keluaran bayi yang ibunya menjalankan ibadah puasa. Namun syarat dan ketentuan yang berlaku adalah : ibu harus dalam kondisi sehat demikian pula janinnya. Syarat ini hendaknya dipatuhi agar tidak ada yang dirugikan oleh sebab puasa. Karena pada dasarnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah memberikan keringanan untuk tidak berpuasa bagi ibu hamil . Sebagai Sang Pencipta manusia, tentu Allah mengetahui bahwa ada kemungkinan puasa memberikan dampak negatif apabila dilakukan tanpa aturan yang bersifat kondisional.

Apa syarat dan ketentuan tersebut?

Puasa diperbolehkan apabila kondisi ibu sehat dan perkembangan janin normal. Ibu tidak ada gangguan makan, atau fase gangguan nafsu makan berupa mual dan muntah sudah terlewati. Keadaan semacam ini biasanya tercapai setelah kehamilan sudah melewati trimester 1, jadi usia kehamilan di atas 3 bulan. Kalau berdasarkan pengalaman saya, pada usia 5 bulan ibu sudah merasa nyaman dan nafsu makan sudah kembali normal. Dan jangan lupa, berat badan ibu sebelum hamil termasuk normal, dihitung dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Rumus menghitung IMT adalah TB (dalam meter) kuadrat dibagi dengan BB (dalam kilogram). Angka 22-25 menunjukkan normal. Selain itu kehamilan hendaknya tidak berkomplikasi dengan penyakit apa pun. Yang terbanyak dialami oleh ibu hamil adalah anemia (kurang darah) diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah di laboratorium. Kondisi anemia ditandai dengan kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 11 gram%, atau kurang dari 10,5 gram% di trimester 2. Karena itu sebelum menjalankan ibadah puasa sebaiknya berkonsultasi ke dokter yang merawat selama ini. Pastikan bahwa kadar hemoglobin normal, berat badan normal, dan tidak ada penyakit yang menyertai. Demikian juga si janin harus dipastikan timbuh kembangnya normal sesuai dengan usianya.

Kondisi bagaimana seorang ibu hamil tidak boleh berpuasa?

Bila ada komplikasi pada kehamilannya, misalnya anemia (kadar Hb kurang dari 10,5 gr%), hipertensi, mual muntah yang berlebihan, berat badan di bawah normal, atau ada penyakit kronik yang menyertai kehamilan. Demikian juga apabila saat tengah menjalankan puasa tiba-tiba terjadi penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) yang ditandai dengan sakit kepala, keringat dingin, pandangan kunang2, badan terasa lemas tak bertenaga, sebaiknya ibu hamil segera berbuka. Jangan merasa sayang dengan puasanya yang sudah sampai tengah hari, misalnya. Demikian juga jangan memaksakan diri berpuasa (dikuat-kuatkan) dengan alasan malas mengganti puasa (Qadha) di kemudian hari.

Bagaimana dampaknya jika seorang ibu hamil memaksakan berpuasa tanpa memahami syarat dan ketentuan tersebut?

Memaksakan diri puasa sedangkan diri sendiri dalam kondisi tidak sehat dan kekurangan nutrisi dikhawatirkan akan berdampak ke janin berupa Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) dan/atau BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Ibu anemia bisa berdampak bayi anemia. Kondisi kekurangan oksigen bisa menyebabkan kesejahteraan janin menurun dan stres dalam rahim. Seperti diketahui, anemia ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin, sedangkan hemoglobin tersebut merupakan sejenis protein yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh sel-sel tubuh.

Apa kesalahan terjamak yg paling umum dilakukan ibu hamil saat berpuasa sehingga membuat tubuhnya drop, lemas, bahkan jatuh sakit?

Inilah kondisi yang sering dijumpai :

– Ibu memaksakan diri puasa karena merasa “kuat”

– Ibu tidak sahur, atau sahur terlalu awal

– Ibu tidak memperhatikan keseimbangan gizi dan keanekaragaman makanan selama berbuka dan malam hari

– Ibu kurang asupan cairan. Selama puasa seharusnya asupan cairan tetap, yaitu tidak kurang dari 2000 cc per hari, dimana waktu untuk memenuhi kebutuhan cairan tersebut semakin pendek, sehingga memang ibu harus menyengajakan diri untuk minum meski tidak merasa haus

Bagaimana sebaiknya olahraga atau aktivitas fisik untuk ibu hamil selama puasa?

Olahraga dan aktivitas fisik dilakukan sore hari menjelang berbuka atau malam hari. Lakukan saja olahraga ringan, seperti senam ringan atau jalan kaki.

Berikut ini tips dan saran

1. Konsumsilah makanan dan minuman tetap sebagaimana biasanya, perhatikan keanekaragaman komposisi makanan untuk menjamin kecukupan gizi.

2. Niat berpuasa semata-mata hanya untuk Allah , adalah sangat penting, tentunya setelah dipastikan bahwa fisik ibu dan janin sehat. Hari-hari pertama jangan terlalu banyak aktivitas, kalau bisa jangan banyak keluar rumah mengingat saat Ramadhan nanti berada di musim kemarau yang panas.

3. Waktu sahur dianjurkan makan protein tinggi. Diakhiri dengan minum air putih. Suplemen dan susu tetap dikonsumsi seperti biasa.

4. Ibu hamil yang juga sedang menyusui anak yang lebih tua, hendaknya tidak berpuasa. Ini terjadi apabila jarak kehamilan terlalu dekat sehingga kehamilan sudah terjadi saat si kakak belum berusia 2 tahun. Jangan memaksa menyapih anak yang belum berusia 2 tahun dan masih menyusu hanya karena ingin berpuasa.

5. Ibu menyusui yang sedang dalam masa ASI Eksklusif seyogyanya tidak berpuasa. Ini karena selama 6 bulan bayi tidak mendapat nutrisi lain kecuali dari ibu dan selama berpuasa bisa terjadi penurunan produksi ASI. Selepas masa menyusui eksklusif (bayi usia 6 bulan ke atas), silakan berpuasa setelah memastikan bahwa tumbuh kembang bayi normal. Bagi ibu menyusui eksklusif yang mempunyai stok ASI Perah cukup banyak dan berlebih, bisa mencoba berpuasa.

Kapan waktu yang tepat untuk mengqadha puasanya untuk ibu hamil dan menyusui?

Mengqadha puasa dilakukan setelah melampaui masa pemberian ASI Eksklusif (setelah 6 bulan pasca persalinan). Karena itu dianjurkan untuk tidak hamil lagi dalam waktu dekat dengan menggunakan kontrasepsi.

VAKSINASI MENINGITIS

VAKSINASI

Salah satu syarat yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi Arabia terhadap orang-orang yang akan berziarah ke tanah suci adalah menjalani vaksinasi Meningitis. Vaksinasi ini bersifat wajib. Sedangkan yang tidak wajib adalah vaksinasi Influenza. Setelah menjalani vaksinasi ini maka kita akan diberi “buku kuning”, yaitu buku catatan vaksinasi apa saja yang sudah pernah kita dapatkan. Disebut buku kuning karena kover buku tipis seukuran saku ini berwarna kuning.

Sepuluh tahun yang lalu, saat kami menunaikan ibadah haji dengan jalur khusus ( dulu istilahnya ONHplus), vaksinasi ini diadakan bersamaan dengan manasik haji di sebuah gedung. Petugas dari puskesmas hadir di lokasi, melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium sekaligus memberikan suntikan. Nah, sekarang untuk vaksinasi hanya bisa dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya, bisa ke KKP sebagai berikut :

  1. KKP Bandara Halim Perdanakusuma (021) 8000166 , 8098655
  2. KKP Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng (021) 5502277 , 5506068
  3. KKP Pelabuhan Tanjung Priok, (021) 43931045 , http://kkptanjungpriok.blogspot.com
  4. Kantor Ditjen PPPL Kemenkes, jl. Percetakan Negara (depan Rutan Salemba)

Sebelumnya ada juga di RS Fatmawati dan RS Haji, namun terakhir fasilitas di kedua RS tersebut sudah tidak ada lagi.

Tadinya saya mengira, kita cukup datang ke KKP terdekat, daftar, mengantri sebentar dan kemudian divaksinasi, selesai. Namun ternyata tidak sesederhana itu. Di KKP Halim Perdanakusuma, tempat terdekat dari kediaman, ketentuannya sebagai berikut :

  1. Dokumen yang diperlukan adalah fotokopi paspor, fotokopi KK , dan pasfoto
  2. Datang ke KKP untuk mengisi formulir
  3. Setelah diisi dan diverifikasi kita akan mendapat nomor antrian.
  4. Setiap harinya KKP Halim hanya melayani 300 orang. Setelah tercapai 300 orang maka loket ditutup.
  5. Loket dibuka mulai jam 8 pagi dan ditutup jam 12 siang
  6. Setelah mendapatkan formulir, pelaksanaan vaksinasi harus di hari yang sama
  7. Biayanya, vaksinasi Meningitis 300 ribu rupiah, dan vaksinasi influenza (tidak wajib) 150 ribu rupiah

Sepintas terlihat sederhana, namun yang ternyata tidak saya duga adalah…pengantri sangat banyak sekali. Sehingga hari pertama mengantri, gagal. Kehabisan formulir pas di jam 6 pagi! Hari kedua, dengan bantuan seorang kenalan yang tempat tinggalnya dekat dengan KKP, mengantri sejak subuh. Alhamdulillah, dapat 7 lembar formulir. Dan nomor antrian sejak subuh itu dapat nomor 89.

Sekitar pukul 10 pagi baru dapat giliran vaksinasi. Sekaligus 2 suntikan karena kami juga melakukan vaksinasi Influenza. Setelah itu pindah ruangan untuk menyelesaikan administrasi dan pemberian buku kuning yang tak lain adalah Sertifikat Internasional Vaksinasi. Oya, vaksinasi Meningitis berlaku sampai 2 tahun, dan Influenza 1 tahun. Sehingga bagi yang sudah merencanakan untuk beribadah haji atau umroh ada baiknya melakukan vaksinasi jauh-jauh hari.

Hikmah Sakit

Bulan Ramadhan hampir berlalu sepekan……
Bersamaan dengan itu, musim pancaroba masih berjalan.  Terkadang panas, terkadang hujan. Meskipun menurut ilmu geografi seharusnya di bulan Juli ini adalah puncak kemarau.  Ada hikmahnya, yaitu puasa kita tidak terlalu berat dikarenakan cuaca panas masih diseling dengan hujan.  Udara pun berubah menjadi sejuk.  Alhamdulillah.
Namun di lain pihak, di musim pancaroba ini virus-virus beterbangan.  Yang daya tahan tubuhnya rendah pun jadi tumbang.
Penyakit yang cepat penyebarannya adalah yang ditularkan melaui pernafasan.  Maka batuk, pilek, sakit tenggorokan pun berdatangan.  Dalam sehari bisa 3 atau 4 orang bumil yang kontrol rutin dalam keadaan sakit.  Maka terkadang ada bersin, ada batuk berdahak, dan hidung tersumbat di dalam kamar praktek. Menghadapi yang demikian, selalu ada risiko tertular.
Terkadang saya berpikir, sebaiknya yang pakai masker yang sehat atau yang sakit ya? 🙂
Tulisan ini tidak berlanjut dengan membahas penyakit, namun tentang hikmah di kala sakit.  Selalu ada kesempatan untuk bersyukur dan mengambil hikmah, demikian ajaran agama kita.
maternityroom.www.omsakthi.org
15 HIKMAH DIKALA SAKIT

1. Sakit itu dzikrullah
Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dan kalimat thoyyibah dibanding ketika dalam sehatnya.

2. Sakit itu istighfar
Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun.

3. Sakit itu tauhid
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kita makin sadar tentang Yang Maha Penyembuh?

4. Sakit itu muhasabah
Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.

5. Sakit itu jihad
Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah; diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya. (berobat kepada ahlinya, berobat dengan tidak melanggar akidah, red)

6. Bahkan Sakit itu ilmu
Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

7. Sakit itu nasihat
Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

8. Sakit itu silaturrahim
Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah. (tetap menjaga adab-adab menjenguk orang sakit, red)

“Barang siapa mengunjungi orang sakit maka ia akan didukung oleh penghuni langit” (HR Tirmidzi)

9. Sakit itu gugur dosa
Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya.

Rasulullah bersabda, “Jangan kamu maki demam karena sebenarnya demam itu menghilangkan dosa layaknya batu asah menghilangkan karat besi”. (HR. Muslim)

10. Sakit itu mustajab doa
Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh yang sakit.

11. Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan;

diajak maksiat tak mampu-tak mau; dosa lalu malah disesali kemudian diampuni.

12. Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis; satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

13. Sakit meningkatkan kualitas ibadah;
rukuk-sujud lebh khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama.

14. Sakit itu memperbaiki akhlak
kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.

15. Dan pada akhirny.. mari kita bersyukur Allah SWT masih ingat pada kita dengan memberi kita sakit.

Dan meskipun demikian, seyogyanya kita tidak berdoa minta sakit, atau lantas abai menjaga kesehatan dengan tujuan supaya sakit.
Bahan tulisan :
1. Sebuah milis (terimakasih untuk dr. BTP, SpOG)
2. Fiqih untuk Orang Sakit, DR. Muhammad Manshur, Najla Press

 

Apa Salah Kondom?

alat-kontrasepsi-kondom
Benda ini tiba-tiba saja jadi ngetop. Disebut-sebut di media sosial, menjadi bahan pembicaraan para mahasiswa dan menjadi tema diskusi di berbagai organisasi. Ini semua berawal dari adanya “Pekan Kondom Nasional”(PKN) yang digelar oleh Komite Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bekerjasama dengan DKT (sebuah perusahaan kondom), dan didukung oleh Kemenkes RI. PKN diselenggarakan dalam rangka hari AIDS sedunia yang diperingati setiap 1 Desember. Kegiatan ini kontan menuai kontroversi di masyarakat baik di ibukota maupun di seluruh kota di Indonesia. Meskipun menurut KPAN, kegiatan pekan bagi-bagi kondom ini sudah berlangsung sejak 2002, namun ternyata penolakan dari masyarakat tahun ini begitu masif dan merata. Hasil akhirnya, baru sehari dijalankan, kegiatan PKN dinyatakan dihentikan.
Sebenarnya keberadaan kondom di muka bumi ini sudah sangat lama. Menurut sejarah di wikipedia, kondom sudah dikenal sejak abad ke 17. Jaman dulu, kondom terbuat dari usus hewan, selaput ikan, atau bahan linen yang licin. Tujuan awalnya memang untuk mencegah penularan penyakit, namun pada jaman itu sarung kondom diggunakan berulang kali tanpa pernah dicuci! Maka, alih-alih menjadi pencegah penyakit, kondom malah jadi sumber penularan penyakit.
Kondom karet mulai diciptakan pada 1870. Kala itu, kondom masih dapat digunakan berulang kali sampai robek. Namun, disarankan untuk dicuci sesudah digunakan. Produksi secara massal baru dilakukan pada 1894 oleh perusahaan Goodyear dan Hancock. Pada 1880 kondom dibuat dari bahan lateks, namun pemakaian secara luas baru pada 1930an. Pada saat itu kondom sudah lebih tipis dan hanya untuk sekali pakai saja.
Mengapa dinamakan kondom? Ada beberapa versi. Versi pertama, kata kondom berasal dari nama kota “Condom” di provinsi Gascony, barat daya Prancis. Konon, para pria di kota Condom ini sangat tergila-gila pada seks. Versi kedua, kondom berasal dari nama seorang dokter bangsawan di Inggris. Dokter Condom inilah yang memperkenalkan sebuah corong untuk melindungi kemaluan pangeran Charles II dari penularan penyakit kelamin. Versi ketiga, nampaknya yang paling logis : kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau nampan penampung. Wallahu a’lam.
Sedangkan gelar “bapak Condom” disematkan kepada Gabriello Fallopia, seorang dokter asal Italia yang menengarai adanya sepasang saluran telur pada rahim wanita yang kemudian disebut dengan tuba Fallopii. Pada tahun 1500an, Gabriello ini menciptakan semacam sarung linen yang digunakan untuk menutupi alat kelamin pria guna mencegah kehamilan. Sarung ini kemudian diuji coba pada 1000 orang laki-laki dan dinyatakan sukses.

Dari sudut ilmu Obsgin, kondom lebih bermakna sebagai salah satu alat kontrasepsi. Saat ini kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi pria. Sayangnya, partisipasi para bapak dalam menggunakan kondom ini tergolong rendah. Sepintas nampaknya kurang adil. Bayangkan, tugas mulia : hamil, melahirkan, menyusui, ada di pundak seorang ibu. Giliran menjaga supaya tidak hamil , masih tanggungjawab ibu juga. Namun apa boleh buat, karena pil KB pria belum juga lulus uji fertility recovery maka sampai saat ini para bapak belum punya banyak pilihan dalam berKB. KB pria, pilihannya hanya 2 yaitu kondom dan vasektomi. Vasektomi, sebagaimana halnya tubektomi, tidak dianjurkan dikarenakan sifatnya yang permanen, kecuali atas indikasi medis (kehamilan membahayakan ibu). Ada 1 cara lagi, yaitu sanggama terputus (coitus interruptus atau ‘azl), yang bisa dikerjakan bekerjasama atas ridho istri.
Kembali ke soal kondom, saya khawatir apabila PKN dilanjutkan, akan mendorong pencitraan kondom yang cenderung negatif. Pembagian kondom ke tempat-tempat umum dan kampus sangat disayangkan. Meskipun hal ini dibantah oleh pihak penyelenggara, namun banyak saksi yang mengaku melihat, mendengar, bahkan menerima sendiri paket kondom tersebut. Belum lagi ada bus besar yang bergambar artis yang terkenal dengan buka-buka aurat tampil berpose seronok. Beberapa saksi di media sosial juga mengaku bahwa para petugas pembagi kondom tersebut berkomentar, “Ntar kondomnya dicoba ya, mas, dengan pacarnya!” Menyuruh zina??!!
Akar penularan HIV/AIDS adalah pergaulan bebas dan narkoba. Seharusnya dua hal inilah yang diberantas. Namun para pengambil keputusan selalu berdalih bahwa memberantas keduanya sangat dan amat sulit.
Apa sebenarnya yang dimaui penyelenggara? Hal-hal seperti inilah sebenarnya yang ditolak oleh masyarakat. Masyarakat akan menjadi antipati dan malu berKB dengan kondom. Padahal kondom sebagai alat kontrasepsi merupakan golongan yang berefek samping minimal. Kalaupun ada efek samping, itu sangat jarang.Yang pernah dijumpai adalah alergi bahan lateks pada pihak istri. Sedangkan efek samping lainnya lebih bersifat subyektif. Meskipun angka kegagalan masih lebih tinggi dibandingkan dengan alat kontrasepsi efektif, namun tak sedikit pasangan yang sukses mengatur jarak kelahiran anak-anaknya dengan berKB kondom. Disebutkan bahwa angka kegagalan kondom sebagai alat kontrasepsi sekitar 2 – 15%.
Perlindungan terhadap PMS merupakan salah satu kelebihan kondom yang lainnya. Namun khusus untuk HIV, ternyata kondom tak sepenuhnya efektif. Masih ada pro dan kontra tentang bisa tidaknya pori kondom ditembus oleh virus HIV. Pihak yang kontra menyatakan bahwa pori kondom yang berukuran 1/60 mikron masih lebih besar dibandingkan ukuran virus yang 1/250 mikron. Pihak yang pro menyatakan bahwa meskipun pori kondom masih lebih besar ukurannya daripada virus HIV, namun virus tetap sulit menembus pori dikarenakan ada faktor ketebalan kondom. OK, kalau memang mau mengintensifkan penggunaan kondom, bikin saja posko di kompleks pelacuran. Apa artinya sosialisasi kondom yang cuma seminggu dengan pekerjaan PSK yang levelnya 24/7/365?

1. [http://www.facebook.com/notes/science-of-universe/sejarah-kondom-dan-perkembangannya/10151832474825150]
2. http://majalahkesehatan.com/8-metode-kontrasepsi-kelebihan-dan-kekurangan/
3. http://wikipedia.com
4. http://kepri.bkkbn.go.id/
5. http://newmasgun.blogspot.com/2013/12/dusta-kondom-dapat-cegah-aids-virus-hiv.html
6. http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/04/info-sesat-pori-kondom-ditembus-virus-hiv-613663.html

Please, help … Isi Survey Miras untuk Melindungi Anak Indonesia dari Bahaya Miras

Sambil menunggu disahkannya Pergub DKI tentang MIRAS, kita jangan berdiam diri. Bahaya miras ini sudah mencapai titik yang membahayakan. Di negeri ini membeli miras semudah membeli snack. Miras ada di minimarket dan warung sekitar kita, dapat diakses oleh siapa pun, besar kecil, tua muda, anak sekolah sampai para pemuda.

Iwan Yuliyanto

Bismillah …

Menyebarluaskan pesan dalam chirpstory dari uni Fahira Idris, Ketua Gerakan Nasional Anti Minuman Keras (GENAM), agar kita semua berkenan meluangkan waktu mengisi Survey Miras, Survey Pendapat Masyarakat tentang Minuman Keras (miras) di:

Lihat pos aslinya 142 kata lagi

[Ramadhan Sehat] Puasa Mencegah Penuaan Dini

Saat ini kita sudah memasuki sepuluh hari yang kedua di bulan Ramadhan. Tubuh sudah menyesuaikan diri dengan kondisi lapar dan haus.  Dan sudah nampakkah manfaat tersebunyi dari ibadah spesial ini? Salah satu di antaranya, puasa ternyata juga bisa berfungsi sebagai terapi “anti aging”, lho.

Puasa, yang arti harfiahnya adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya secara khusus, ternyata dari segi medis pun mempunyai banyak manfaat yang sangat hebat.  Di samping kita mendapatkan pahala langsung dari Allah SWT serta  pengampunan dosa dikarenakan menjalankannya, kita juga mendapatkan bonus manfaat kesehatan yang tidak sedikit.

Manfaat puasa yang dikaitkan dengan perbaikan beberapa penyakit misalnya, hipertensi (tekanan darah tinggi), hiperkholesterol, atau penyakit lambung telah banyak dibahas dan dibuktikan.  Namun belakangan diketahui bahwa  puasa juga bisa mencegah penuaan dini.

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

“Puasa adalah perisai”. 

Makna perisai adalah sesuatu yang digunakan untuk melindungi tubuh dari bahaya atau serangan.  Lingkungan  yang penuh polusi ditambah dengan gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat membuat lemahnya daya tahan tubuh terhadap penyakit.  Sehari-hari kita menghisap  polusi yang pada hakekatnya adalah racun atau toksin. Toksin tersebut berasal dari jalan raya, pembakaran sampah, asap rokok, serta bahan kimia di sekeliling kita.   Bahkan disinyalir setiap hari kita menghirup racun sebanyak 500 cm3. Toksin tersebut tertimbun dalam tubuh dan tentu saja dapat mempengaruhi metabolisme sel.

Namun, Allah SWT telah menciptakan sebuah organ penting yang berfungsi sebagai penetral racun dalam tubuh.  Organ itu adalah “hati” atau yang biasa disebut dengan “liver”.  Pada saat puasa cadangan lemak dibongkar dialirkan ke liver sebagai  tambahan tenaga mengusir racun.  Demikian juga cadangan glukosa di dalam liver dibongkar untuk tambahan tenaga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.  Dengan demikian, pada saat puasa,  fungsi katabolisme (pembongkaran) lebih besar daripada anabolisme (penimbunan).

Puasa juga diketahui merangsang terjadinya proses pembaruan  sel.  Seperti diketahui, sel-sel tubuh manusia selalu mengalami pergantian sepanjang hidupnya.  Dalam waktu 1 detik, jumlah sel yang mati bisa mencapai 125 juta sel.  Namun dalam waktu yang sama, jumlah sel baru yang tumbuh lebih banyak lagi.  Hanya saja, semakin tua usia manusia, jumlah sel baru yang tumbuh akan semakin berkurang.

Saat sedang berpuasa, pembaruan sel terjadi melalu beberapa jalur, yaitu :

1) Terjadi konversi zat makanan menjadi asam amino melalui proses katabolisme dan selanjutnya asam amino tersebut memenuhi kebutuhan sel untuk menjalankan fungsinya,

2) Asam Lemak Esensial dari makanan digunakan untuk memroduksi lipoprotein yang rendah kepekatannya (very low density lipoprotein= VLDL).  Kemudian VLDL tersebut bersama asam fosfat dan glisoterol dari liver beredar ke seluruh tubuh guna memperbarui sel-sel tubuh.  Aktivitas semacam ini tidak terjadi apabila makanan yang dikonsumsi mengandung lemak dalam jumlah tinggi (yaitu apabila tidak dalam kondisi puasa).

3) Sel liver memroduksi enzim alkali phosphatase yang bersama senyawa lain berperan membentuk sel-sel baru.

Sehingga saat berpuasa terjadi peningkatan fungsi liver dalam membentuk sel-sel baru, selain juga membersihkan sel liver dari lemak yang mengendap selama dalam kondisi tidak puasa. Dengan demikian hasil akhirnya adalah tubuh yang bugar, dengan sel-sel baru yang membuat tampak awet muda. Wallahu a’lam (nin)

 

Daftar Pustaka :

  1. 1.       Jamal Elzaky, Dr. Buku Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah, Zaman, Jakarta, 2011
  2. 2.       Wahjoetomo, DR, Puasa dan Kesehatan, Gema Insani Press, Jakarta, 1997