Tag Archive | setagen

HABIS LAHIRAN HARUSKAH PAKAI GURITA?

“Sudah pakai korset eeeh…kok pas dibuka perutnya masih besar yah?”

“Kalau lahirnya sesar boleh gak sih pakai gurita?”

“Aku disuruh pakai bengkung (stagen) ….biar rahimnya gak turun. Duuuh…ribetnyaa!”

“Dokter, memang kalau kita habis lahiran wajib gitu pakai korsetnya?”

Begitulah aduan kasus para ibu yang baru saja selesai melahirkan. Di Indonesia, memang sudah jamak para ibu memakai gurita pasca bersalin.  Di negara lain, belum tentu.  Ambil contoh seperti Pakistan dan Bangladesh, mereka tidak mengenal gurita. Para wanita di Pakistan biasa mengenakan celana panjang.  Di lain pihak banyak wanita yang tidak memerlukan pakaian khusus pasca bersalin.

Lalu pertanyaannya, sebetulnya apakah fungsi gurita atau korset tersebut? Benarkah bisa membuat perut kembali langsing dan singset seperti sediakala?  Untuk menjawabnya kita ibaratkan sebuah balon, saat balon besar dikempiskan, maka kita akan jumpai balon kempes yang keriput.  Nah, demikian juga dengan dinding perut.  Setelah teregang selama berbulan-bulan, maka tatkala bayi lahir elastisitas kulit tidak bisa langsung pulih.  Jangan kaget melihat tampilan dinding perut setelah bersalin yang sungguh tidak sedap dipandang.  Warnanya jadi lebih gelap, goyor, keriput, berkerut kerut.  Sangat jauh berbeda dengan kondisi sebelum hamil. 

Apakah pemakaian gurita bisa mencegahnya? 

Pemakaian gurita, korset, atau setagen fungsinya untuk  memfiksasi perut. “Membekap” perut sehingga dinding perut yang masih goyor tidak bergoyang goyang tatkala beraktivitas.  Terkadang goyangan dinding perut itu membuat nyeri.  Mungkin nyeri luka operasi atau nyeri kontraksi pengiring saat proses pengecilan rahim.  Dengan mengenakan korset, rasa nyeri berkurang.  Namun jangan kaget tatkala korset dibuka! Laaaah…kok perut masih besar? Memang gurita atau korset tidak berfungsi untuk mengecilkan.  Ini perlu dipahami.  Tapi kalau tampak ramping mungkin iya, untuk sementara saja. Ada pun kalau ingin perut kembali ramping secara nyata, maka jalan keluarnya adalah olahraga.  Bukan kamuflase dengan korset atau gurita.  Olahraga berupa senam nifas sudah bisa dikerjakan semenjak 24 jam pasca persalinan.  Adapun olahraga berat yang bersifat aerobik atau pembentukan otot, sebaiknya dimulai paling cepat setelah 6 pekan.

Berapa lama pakai korset atau gurita?

Ini pun tidak ada ketentuan yang pasti. Senyamannya saja.  Pemakaian bisa hanya 3 atau 7 hari atau sampai masa nifas selesai.  Tidak ada kewajiban memakainya sampai 40 hari atau bahkan 2 bulan. 

Pemakaian korset/gurita juga tidak ada hubungannya dengan cara persalinan.  Karena efek dinding perut goyor terjadi baik pada persalinan normal maupun sesar.  Memang kalau lahirannya secara operasi sesar ada bekas luka operasi di perut bawah, namun luka tertutup rapih.  Tidak masalah untuk pemakaian gurita sejak hari pertama pasca operasi.

Pemakaian korset/gurita juga tidak ada kaitannya dengan “rahim turun”. Pertama, sangat jarang ada kejadian rahim turun (prolaps rahim) pada wanita muda pasca persalinan, dan pemakaian korset juga tidak bisa mencegah (kalau pun terjadi) rahim turun.

Di beberapa daerah ada kebiasaan untuk mengaplikasikan “tapel”, yaitu ramuan rempah ditempelkan di perut.  Ramuan tersebut menimbulkan efek hangat.  Yang sederhana biasanya berupa campuran minyak kayu putih, kapur sirih dan jeruk nipis.  Sepanjang tidak ada efek alergi silakan saja kalau mau menggunakannya.