Serial Kanker Serviks (2) – Deteksi Dini, Kapan dan Siapa?

Saat Allah menciptakan penyakit, maka Allah ciptakan pula obatnya.   Demikian pula pada penyakit ganas seperti kanker serviks ini, Allah berikan ilham pada manusia untuk menemukan cara deteksi dininya.  Kanker serviks termasuk penyakit kanker yang deteksi dini sangat berperan penting.

cervix.www.hopkins

gambar menunjukkan perbedaan antara mulut rahim normal, dan yang terkena kanker.  Diunduh dari http://www.hopkins.com

 

Ada 2 macam deteksi dini yang saat ini dikenal.

Pap Smir

Yang pertama yakni deteksi dini untuk KLR yang  telah lama ada, yaitu pemeriksaan pap smir (Pap Smear). Pemeriksaan ini ditemukan oleh George Papaniculou pada 1950 dan memang diindikasikan untuk pemeriksaan massal.    Pemeriksaan yang mudah dan murah ini telah terbukti menurunkan kejadian KLR.  Pap smir dianjurkan dikerjakan setahun sekali oleh wanita yang sudah menikah, sampai usia menopause.  Kenapa untuk Pap Smir diharuskan sudah menikah? Pertama, pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka vagina.  Kedua, amat sangat jarang, KLR diderita oleh mereka yang belum pernah melakukan hubungan intim.  Meskipun pada saat itu tidak ada keluhan sama sekali, tidak berarti Pap Smir menjadi percuma, karena KLR stadium dini memang tidak memberikan keluhan dan secara kasat mata penampilan leher rahim juga tampak normal-normal saja.

cytobrush.www.pathologysciences.com

Pap Smir juga bisa dikerjakan dimana saja, misalnya di ruang praktek dokter/bidan, klinik, rumah sakit, bahkan pada pemeriksaan massal bisa dilakukan di rumah-rumah, atau gedung sekolah.  Harganya pun terjangkau.  Hanya saja pemeriksaan ini membutuhkan fasilitas laboratorium sitopatologi.  Di luar negeri hal ini bisa diatasi dengan pengiriman sediaan lewat jasa pos.  Sayangnya di Indonesia belum terbiasa dengan cara ini. Gambar menunjukkan alat untuk mengambil sediaan sel-sel mulut rahim, yaitu spatula Ayre (atas) dan Cytobrush (bawah).  Gambar diunduh dari http://www.pathologysciences.com.

IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)

Saat ini juga ada deteksi dini yang lebih sederhana dan lebih cepat diketahui hasilnya, yaitu pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).  Sama seperti Pap Smir, pemeriksaan ini dapat dilakukan dimana saja, asalkan tersedia larutan asam asetat.  Kelebihannya, IVA tidak memerlukan fasilitas laboratorium patologi dan hasil pemeriksaan dapat diketahui saat itu juga.  Namun kelemahannya, hasil yang diperoleh dari IVA sangat kasar.  Pada IVA hanya dapat dilihat ada tidaknya kelainan, tanpa bisa dijelaskan jenis kelainannya.  Sedangkan hasil Pap Smir meskipun makan waktu beberapa hari namun ada deskripsi dari apa yang ditemukan.  Soal harga, tentu saja biaya IVA jauh lebih murah dibandingkan Pap Smir

Sayangnya, meskipun deteksi dini dengan pap smir sudah terbukti efektif dalam menurunkan angka kesakitan akibat KLR yang dengan sendirinya menurunkan angka kematian,  tidak sedikit wanita yang enggan untuk melakukannya.  Alasannya bermacam-macam, dari masalah sibuk, tidak sempat sampai ke masalah “takut” kalau nanti ditemukan “apa-apa”.

Perlu diketahui bahwa pemeriksaan ini sama sekali tidak menimbulkan nyeri.   Syaratnya pun mudah.  Asalkan tidak sedang haid, hamil dan tidak sedang menggunakan obat-obatan yang dimasukkan lewat vagina.  Masih ditambah lagi dengan sebuah anjuran untuk tidak melakukan hubungan suami istri pada 24 jam sebelumnya.

Bagaimana interpretasi hasil Pap smear?

Klasifikasi Hasil Pap Smear dan (klasifikasi WHO)

  • Kelas I             : jinak (WHO : normal)
  • Kelas II            : sel abnormal minimal, termasuk jinak (WHO : atipik skuamosa)
  • Kelas III           : sel mencurigakan ganas, tapi belum diagnostik kanker (WHO : displasia ringan/displasia sedang)
  • Kelas IV           : sel sangat mencurigakan ganas (WHO : displasia berat/karsinoma in situ)
  • Kelas V            : sel diagnostik kanker (WHO : karsinoma invasif/adenokarsinoma)

Di samping itu terkadang dijabarkan pula hasil temuan lain, misalnya adanya kuman-kuman dan sel lekosit (darah putih).

Bagaimana interpretasi pemeriksaan IVA?

Hasil pemeriksaan IVA cuma dua, yaitu positif ada kelainan, atau negatif.  Dikatakan ada kelainan kalau pada pengolesan dengan asam asetat pada mulut rahim tampak perubahan warna putih yang khas.   (nin)

masih bersambung ……

 

23 thoughts on “Serial Kanker Serviks (2) – Deteksi Dini, Kapan dan Siapa?

    • tidak bisa. Harus ada petugas medis terlatih yang melakukannya. Cuma bedanya dengan pap smir, hasilnya bisa langsung ditafsirkan saat itu juga. Kalau yang bisa dilakukan sendiri , seperti saya tulis, vaginal smir kemudian dikirim lewat pos. Cuma di Indonesia belum ada fasilitasnya.

      • Persis seperti pap smir, mbak. Dengan alat spekulum untuk melihat mulut rahim, kemudian diaplikasikan asam asetet 5%, kemudian dilihat reaksinya (perubahan warna). Jadi bisa langsung ketahuan. Kalau pap smir kan habis pemeriksaan mesti tunggu dulu beberapa hari menunggu hasil dari laboratorium sitologi. Begitu, mbak. Biar gak penasaran….jalani saja deeeh. Kutunggu ya….. *alasan lagi buat kopdar*

    • Bukan soal boleh atau tidak boleh, tapi seperti yang sudah saya tulis, pemeriksaan pap smir dilakukan dengan membuka vagina. Sesuatu yang merugikan buat yang belum nikah. Lagipula, hampir tidak pernah ditemukan kanker serviks pada mereka yang belum pernah melakukan hubungan intim (baca:belum nikah, meski tidak selalu untuk jaman sekarang, kan ya?). Jadi buat yang belum nikah bisa langsung vaksinasi (penjelasannya di serial jilid 3).

    • Sebelum membahas perbedaan, kita dulukan persamaannya, ya. Persamaannya adalah, keduanya BISA digunakan utk pengambilan sediaan. Perbedaannya, cytobrush lebih bisa menjangkau area sambungan skuamo kolumner (SSK)! yaitu lokasi dimana sel kanker mulai tumbuh. Kelemahannya, harganya mahal. Sedangkan spatula ayre terkadang susah menjangkau area SSK, sedang keuntungannya harga murah. Di atas semua itu, tergantung kpd yg melakukan pap smir. Intinya, the man behind the gun lah

  1. Maaf mw tnya mbak,sya udh lkukn papsmeer sktr 6 bln yg lalu,,dan hasilny kelainan sitologi negatif,interpretasi tidak ditemukan sel ganas,sel superficial,intemediet,prabasal.Perubahanreaktif sel2 metaplasia radang berat.Infeksi H.Vaginitis n jamur Candida/T.glabrata.Dan ASC-US ringan.
    Kesimpulannya: servicitis senilis kronik ec C.Albicans&H.Vaginalis+curiga ASC-US ringan dgn radang padat..Maksudnya pa y mbak,N berbahaya g mbak,n pa mengarah ke arah kanker servics?
    Ma ksh mbak info nya sgt sya perlukan..

    • terimakasih atas pertanyaannya, bu Rosyida. Pertanyaan serius seperti ini membuat saya semangat belajar lagi. Penjelasannya insya Allah sbb:
      1. Terdapat radang serviks yang disebabkan oleh infeksi Candida albicans (jamur),
      2. Terdapat ASCUS yaitu : atypical squamous cells of undetermined significance, atau perubahan yang sangat awal dari epitel serviks

      Dan sejawat saya yang seorang spesialis onkologi ginekologi menyarankan agar untuk hasil yang seperti ini, ibu bisa mengulang pap smear 6 bulan kemudian. Berarti sekarang, ya, karena hasil ini kan merupakan hasil 6 bulan yang lalu. Kemudian hasilnya dilihat apakah ada perubahan atau tidak. Kalau ada hasilnya tetap, disarankan berkonsultasi ke spesialis onkologi ginekologi untuk dilakukan kolposkopi. Atau kalau mau cepat, bisa test HPV (lewat darah, dilakukan di laboratorium besar), dan konsultasikan hasilnya ke spesialis onkologi ginekologi.
      Demikian bu Rosyida, semoga dapat membantu

    • SSK atau Sambungan Skuamo Kolumner adalah daerah peralihan dari serviks bagian dalam (endoserviks) dan serviks bagian luar (ektoserviks). Daerah tersebut, semakin sering melahirkan akan semakin mengarah keluar dan lebih mudah terpapar infeksi. Sedangkan SSK negatif dan SSK positif, saya kok belum jelas dengan pertanyaan tersebut.

Tinggalkan Balasan ke pritakusumaningsih Batalkan balasan